PENDIDIKAN MORAL YANG TERLUPAKAN


.


Masyarakat Lamongan merupakan masyarakat yang suka pendidikan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya sekolah di Lamongan. Namun ada yang perlu dibahas lebih lanjut tentang pendidikan di kota soto ini. Pendidikan mencakup beberapa aspek, seperti IQ, EQ, dan SQ. Memang tidak dipungkiri bahwa pelajar di Lamongan tidak miskin prestasi, namun ada hal yang lebih penting dari sebuah prestasi. Apa tujuan pendidikan?....................................
Pendidikan dilakukan untuk mencerdaskan bangsa, agar bangsa kita tidak bodoh dan memiliki moral yang baik agar bisa menjadi penerus bangsa. Namun sekarang kenyataannya banyak orang berpendidikan tidak berperilaku seperti orang terdidik. Tak sedikit pelajar bersekolah hanya untuk mengejar sebuah nilai dan status sosial. Banyak kasus yang menimpa para remaja di Lamongan, seperti bisa kita ambil contoh yaitu maraknya siswa yang pacaran diluar batas kewajaran. Kasus semacam itu seharusnya tidak terjadi dikalangan orang intelek seperti para pelajar, tapi hal itu sudah menjadi sesuatu yang biasa dimata para pelajar. Jika diungkapkan dengan bahasa asli lamongan “ngomong iku gampang, ngelakoni iku seng angel” artinya adalah bicara itu mudah, melakukannya yang susah, itulah alasan yang biasa dipakai para pelajar masa kini. Tidak ada keberhasilan yang dicapai tanpa sebuah pengorbanan, untuk menggapai sebuah cita-cita diperlukan sebuah pengorbanan. Kalau saya lihat banyak teman-teman saya yang mengatakan seperti ini “mumpung isih enom, nakal titik gak popo” (selagi masih muda,nakal sedikit itu tidak masalah), itu adalah pemikiran yang salah.
Pelajar masa kini cenderung mengabaikan nilai moral, saya sebagai pelajar pun menyadari akan hal itu. Mungkin ini sudah menjadi kebiasaan yang melekat kuat, tapi tidak semua pelajar seperti itu. Memang ada yang benar-benar mempunyai budi pekerti yang baik.
Seharusnya para elemen pendidikan memperhatikan hal ini, karena sepintar apapun seseorang apabila tidak dibarengi dengan budi pekerti yang baik maka itu semua akan sia-sia belaka. Orang pintar cenderung menghargai dan tidak melupakan nilai-nilai luhur dalam bangsanya. Seperti orang jepang yang selalu menghargai nilai-nilai yang sudah dipegang teguh oleh bangsanya, sepintar apapun mereka. Maka dari itu remaja seharusnya berpikir panjang sebelum melakukan sesuatu, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Your Reply